RagamTopik Terkini

Wali Kota Padangsidimpuan Apresiasi Fatayat NU dalam Pembinaan Gender

BAHANAPENA.COM | PADANGSIDIMPUANWali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe apresiasi badan otonom Nahdatul Ulama (NU) dalam pembinaan karakter dan pemberdayaan perempuan untuk generasi masa depan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe dalam menerima silaturahmi PC Fatayat NU Kota Padangsidimpuan yang dipimpin Erlina Harahap, M.Pd, Senin (3/11/2025) diruang kerjanya.

“Atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih masih eksisnya Fatayat NU melakukan pembinaan gender dan pemberdayaan wanita dalam segala asfek yang bersifat agamis, karena memang pemerintah perlu kolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam pencapaian peningkatan indeks sumber daya manusia dan salah satunya banom NU seperti Fatayat,” ucap Letnan.

Letnan pun lebih jauh juga menyapaikan gagasan pembangunan 5 tahun kedepan agar semua stakeholder bersama-sama dengan pemerintah untuk hal yang positif apalagi Fatayat NU ini berbasis agama, dan sangat diperlukan perannya dalam hal pemberdayaan wanitanya, saya apresiasi.

“Saya juga menitipkan pesan agar Fatayat NU ini menjadi madrasah dilingkungan terkecil seperti dalam rumah tangga dalam mengkampanyekan untuk tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan mendidik digitalisasi yang sehat agar terhindar dari hal yang negatif, dan penting bagi semuanya bukan Fatayat NU saja, selama itu hal yang positif pemerintah sangat siap berkolaboasi demi peningkatan sumber daya manusia yang sehat dan religius,” pesannya.

Sementara itu Ketua PC Fatayat NU Erlina Harahap, M.Pd mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan kepada kami dalam hal silaturahmi, banyak hal yang kami diskusikan tadi salah satunya agar gender wanita itu juga ada dalam peningkatan pembangunan di Kota Padangsidimpuan.

“Fatayat NU sangat siap baik itu pendidikan, sosial dan budaya serta agama dalam berkolaborasi bersama pemerintah,” ucap Erlina.

Pesan penting agar kerasan berbasis gender adalah masalah serius yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Kekerasan berbasis gender ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari kekerasan fisik, verbal, psikologis, ekonomi, hingga kekerasan seksual. Korbannya pun tidak sedikit dan banyak dari mereka yang tidak melaporkan karena takut, malu, atau merasa tidak ada ruang yang aman untuk mereka bersuara.

“Fatayat NU sudah melakukan upaya-upaya dalam memperjuangan kesetaraan gender. Salah satunya adalah memperjuangkan kesetaraan gender melalui fungsinya. Dan beberapa event yang selalu digaungkan dalam festival keagamaan dan kedepan akan terus kami tingkatkan,” harapnya. (JK)

Related Articles

Back to top button